Di angkat dari Kisah nyata, Hati-Hati Sama Saudara Sendiri Kalau Sudah Bicara Warisan – Pada Desember 2024 kemarin, papaku meninggal karna sakit komplikasi, gagal ginjal yang dideritanya dari Januari 2022 sampai desember 2024, Pneumonia, stroke ringan, gejala jantung, dan pengapuran. Beliau meninggalkan seorang istri yaitu mama Nofa, dan 3 anak: (Aku) Fahri, Hanny (adik 1), dan Muhammad (Adik 2).

Papaku merupakan purna ASN sekaligus petani di Kab Jombang, Mamaku adalah seorang ibu rumah tangga yg saat ini cari kesibukan di bidang UMKM, ya walaupun secara ekonomi keluargaku masih berkecukupan, tapi mamah ku adalah sosok wanita mandiri yang tidak mau bergantung pada orang lain, dan (Aku) Fahri anak pertama dari 3 bersaudara, seorang bankers di salah satu bank BUMN di kota Malang.
Adik saya Hanny, baru saja resign dari perusahaan ekspor impor di wilayah Jombang dan sekarang memilih kesibukan dengan dagang online sekaligus mengurus rumah tangga kecilnya, sedangkan adik ke 3 Muhammad baru saja lulus dari salah satu Universitas di Kota Malang dan sekarang menyandang gelar SH (Sarjana Hukum). Keluarga kami bisa dibilang hidup serba berkecukupan, kendaraan, mobil bahkan tanah kami pun lumayan banyak, namun gaya hidup kami sederhana tidak suka Flexing atau pamer kekayaan, kami dari masa kecil waktu sekolah bahkan sampai kuliah pun juga naik kendaraan se wajar nya aja walaupun ada fasilitas, karna memang mama dan papa kami mengajarkan untul selalu sederhana.
Papaku adalah anak ke 2 dari 5 bersaudara. anak pertama ialah Bude Pilus, anak kedua papaku, ketiga bulek yana, keempat om yayat yg menjadi anggota POLRI dan tinggal di kota Kediri, dan yg terakhir adalah om Tino Seorang TNI yg tinggal di kota Malang jawa timur. mereka semua memiliki karakter yang hampir sama yaitu Temperamental, kasar, keras kepala, emosian, dan suka ngelabrak orang.
berbanding terbalik dengan mamaku yang seorang Soft Spoken, agamis, penyabar, penurut , suka mengalah karna beliau berprinsip “udah ngalah aja” daripada ribut sama orang lain.
selama menjalani rumah tangga mamaku kerap kali di KDRT oleh papaku. tapi karna kesabaran ke-tawadhu’-an dan senantiasa ber Istighfar mendekatkan diri kepada Allah SWT beliau bisa menjalani kehidupan rumah tangga se biasa mungkin, bahkan seperti tidak terjadi apa-apa dalam rumah tangga hari demi hari di lalui nya dengan Ikhlas.
namun dari semua anggota keluarga hanya papaku yg paling tegas, bijaksana dan paling disegani oleh saudara2nya karena papaku berpendidikan tinggi serta punya jabatan sehingga paling ditakuti dan dihormati dalam mengambil keputusan.
papaku terlahir dari keluarga Petani kaya yg memiliki banyak ladang namun kurang didikan Agama. Lain halnya dengan mamaku yang lahir di lingkungan religius dengan orang tua Agamis yang senantiasa di ajarkan adab serta norma-norma beragama, bahkan mamahku dulu pernah mondok di salah satu pesantren terkenal di kota Jombang.
Ayah mamahku pengusaha sukses sekaligus petani terkenal di jombang mempunyai banyak lahan pertanian khususnya Perkebunan Tebu, awal perkenalan mamahku dengan papah, mereka di perkenalkan lalu dijodohkan oleh pak lurah kokom yg menjabat di desa saya saat itu, namun mamaku gak langsung menerima begitu saja, tapi sebelumnya mamah meminta petunjuk kepada Allah SWT dengan melakukan sholat istikhoroh selama kurang lebih 4 bulan. setelah mendapat keyakinan tentunya petunjuk dari Allah SWT bahwa papaku orang baik dan cocok di jadikan pasangan hidup pada akhirnya mamaku menerima lamarannya.
Setelah menikah papaku menjadi muslim yang taat beribadah. menjalankan sholat 5 waktu, sholat sunah, mengaji serta amalan-amalan lainnya. Tapi untuk watak/ kepribadian memang susah untuk berubah beliau tetap menjadi seorang yang tempramental.
Pernikahan pun berjalan beberapa tahun serta di karuniai 3 orang anak, Pada bulan Januari 2022 papaku mulai sakit sakitan menurut diagnosa beliau mengalami gagal ginjal stadium akhir jadi untuk menjaga keberlangsungan beliau harus rutin cuci darah seminggu 2x selama beberapa tahun, namun setelah berjuang dengan penyakitnya tepat nya pada bulan agustus 2024 hingga november kondisi papaku kian memburuk, sering keluar masuk rumah sakit dikarnakan kesehatan nya drop. dan gongnya beliau meninggal di awal bulan desember 2024.
Bersambung.












