Cerita Rakyat Ande-Ande Lumut beserta pesan moralnya– Pada zaman dahulu di Kerajaan Jenggala, hiduplah seorang janda bernama Nyai Intan. Ia memiliki empat orang anak perempuan yang cantik jelita. Tiga di antaranya adalah anak kandungnya, sedangkan yang bungsu adalah anak angkat bernama Klenting Kuning. Meski cantik dan rajin, Klenting Kuning sering diperlakukan tidak adil oleh ibu dan kakak-kakaknya. Ia disuruh mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara kakak-kakaknya hanya bermalas-malasan.
Cerita Rakyat Ande-Ande Lumut beserta pesan moralnya
Di kerajaan tetangga, hiduplah seorang pemuda tampan bernama Ande-Ande Lumut. Sebenarnya ia adalah seorang pangeran, tetapi ia menyamar sebagai rakyat biasa untuk mencari seorang istri yang benar-benar berhati tulus. Kabar tentang Ande-Ande Lumut yang mencari pasangan segera tersebar luas, termasuk sampai ke telinga Nyai Intan dan anak-anaknya.
Nyai Intan pun menyuruh ketiga putrinya: Klenting Merah, Klenting Hijau, dan Klenting Biru untuk berdandan secantik mungkin agar bisa memikat Ande-Ande Lumut. Klenting Kuning juga ingin ikut, namun ibunya melarang. Dengan hati sedih, ia tetap berusaha pergi secara diam-diam.
Dalam perjalanan, keempat gadis itu harus menyeberangi sungai yang dalam. Di sungai itu ada seekor raksasa penjelmaan kepiting raksasa bernama Yuyu Kangkang. Ia bersedia membantu menyeberangkan, tetapi dengan syarat setiap gadis harus mau menciumnya terlebih dahulu.
Tanpa ragu, Klenting Merah, Hijau, dan Biru menuruti syarat Yuyu Kangkang karena takut tidak bisa menyeberang. Namun ketika giliran Klenting Kuning, ia menolak mentah-mentah. Dengan cerdas, Klenting Kuning memukul Yuyu Kangkang dengan selendangnya sehingga si raksasa jatuh ke dalam sungai dan kalah. Klenting Kuning lalu menyeberang dengan selamat tanpa harus memenuhi syarat memalukan itu.
Sesampainya di rumah Ande-Ande Lumut, ketiga kakaknya berlomba-lomba memperlihatkan kecantikan dan sikap manis palsu mereka. Namun Ande-Ande Lumut menolak semuanya. Ia tahu bahwa mereka sudah ternoda karena mau mencium Yuyu Kangkang.
Saat Klenting Kuning masuk, Ande-Ande Lumut langsung kagum. Tidak hanya karena kecantikannya yang alami, tetapi juga ketegasan dan kesucian hatinya. Ia kemudian memilih Klenting Kuning sebagai pendamping hidupnya.
Ketiga kakak Klenting Kuning pun menyesal, sementara Nyai Intan terkejut sekaligus malu. Namun Klenting Kuning tetap rendah hati dan memaafkan mereka. Ia kemudian hidup bahagia bersama Ande-Ande Lumut.
Pesan Moral
Cerita rakyat Ande-Ande Lumut mengajarkan bahwa:
-
Kecantikan sejati bukan hanya dari rupa, tetapi dari hati yang tulus dan berani.
-
Kesabaran dan keteguhan dalam menjaga martabat akan membuahkan kebahagiaan.
-
Sikap iri hati, malas, dan hanya mengandalkan kecantikan semu tidak akan membawa kebaikan.